penalaran adalah cara berfikir dengan menghubung - hubungkan bukti, fakta atau petunjuk untuk menuju suatu kesimpulan, bahan untuk mengangbil kesimpulan itu bisa berupa fakta, informasi, pengalaman, dan pendapat para ahli.
Wujud dari Evidensi
Pada hakikatnya evidensi adalah semua yang ada semua kesaksian,semua informasi,atau autoritas yang dihubungkan untuk membuktikan suatu kebenaran, fakta dalam kedudukan sebagai evidensi tidak boleh dicampur adukan dengan apa yang di kenal sebagai pernyataan atau penegasan. Dalam wujud yang paling rendah. Evidensi itu berbentuk data atau informasi. Yang di maksud dengan data atau informasi adalah bahan keterangan yang di peroleh dari suatu sumber tertentu.
cara meguji data dan cara menilai autorisasi??!
Cara menguji data :
Data dan informasi yang di gunakan dalam penalaran harus merupakan fakta. Oleh karena itu perlu diadakan pengujian melalui cara-cara tertentu sehingga bahan-bahan yang merupakan fakta itu siap di gunakan sebagai evidensi. Di bawah ini beberapa cara yang dapat di gunakan untuk pengujian tersebut.
a.Observasi
b.Kesaksian
c.Autoritas
Cara menguji fakta
Untuk menetapkan apakah data atau informasi yang kita peroleh itu merupakan fakta,maka harus diadakan penilaian. Penilaian tersebut baru merupakan penilitian tingkat pertama untuk mendapatkan keyakinan bahwa semua bahan itu adalah fakta, sesudah itu pengarang atau penulis harus mengadakan penilaian tingkat kedua yaitu dari semua fakta tersebut dapat digunakan sehingga benar-benar memperkuat kesimpulan yang akan diambil.
a.Konsistensi
b.Koherensi
4. Jelaskan perbedaan silogisme kategorial, silogisme hipotesis dan silogisme alternative??
1. Silogisme katagorial
Silogisme ini merupakan silogisme dimana semua proporsinya merupakan katagorial. Kemudian proporsisi yang mengandung silogisme disebut dengan premis yang kemudian dapat dibedakan menjadi premis mayor (premis yang termnya menjadi predikat), dan premis minor (premis yang termnya menjadi subjek).
Contoh :
- semua makhluk hidup pasti mati (premis mayor/premis umum)
- koala adalah hewan yang dilindungi (premis minor/premis khusus)
- koala pasti akan mati (konklusi/kesimpulan)
2. Silogisme hipotesis
Yang dimaksud dengan silogisme hipotetik itu adalah suatu argumen/pendapat yang premis mayornya berupa proposisi hipotetik, sedangkan premis minornya adalah proposisi katagorik.
Contoh :
- Apabila lapar saya makan roti (mayor)
- Sekarang lapar (minor)
- Saya lapar makan roti (konklusi)
3. Silogisme alternatif
Silogisme alternatif adalah silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif. Proposisi alternatif itu bila premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya.
Contoh :
- Dimas tinggal di bogor atau Surabaya
- Dimas tinggal di Surabaya
- Jadi, dimas tidak tinggal di Bogor
5. Sebutkan jenis-jenis cara berfikir induktif dan jelaskan??!
Induktif artinya bersifat induksi. Induksi adalah proses berpikir yang bertolak dari satu atau sejumlah fenomena individual untuk menurunkan suatu kesimpulan (inferensi). Proses penalaran ini mulai bergerak dari penelitian dan evaluasi atas fenomena – fenomena yang ada. Karena semua fenomena harus diteliti dan dievaluasi terlebih dahulu sebelum melangkah lebih jauh ke proses penalaran induktif, proses penalaran itu juga disebut sebagai corak berpikir ilmiah. Namun, induksi tidak akan banyak manfaatnya jika tidak diikuti oleh proses berpikir yang pertama, yaitu deduksi, seperti telah kita bicarakan sebelumnya.
Berpikir induktif (induktive thingking) ialaha menarik suatu kesimpulanumum dari berbagai kejadian (data) yang ada di sekitarnya. Dasarnya adalah observasi. Proses berpikirnya adalah sintesis. Tingkatan berpikirnya adalah induktif. Jadi, jelas pemikiran semacam ini mendekatkan manusia pada ilmu pengetahuan.
Pada hakikatnya, semua pengetahuan yang dimiliki manusia berasal dari proses pengamatan (Observasi) terdapat data. Rangkuman pengamatan data tersebut kemudian memberikan pengertian terhadap kejadian berdasarkan reasoning yang bersifat sintetis (synthesis).
Dalam ilmu pasti dan alam, metode sintesis merupakan kelanjutan dari metode analisis. Sumber dari tingkatan berpikir ini berpikir ini berasal dari the philosophy of thingking”para ilmuwan pada waktu itu, seperti Galileo, Newton, dan Descartes.
Dalam ilmu statistik, dikenal istilah inductive statistics. Menaruk satu general conclusion dari data yang didapatkan dari suatu sampel, yang berlaku untuk seluruh populasi tempat sampel itu berasal, adalah contoh berpikir induktif. Istilah lain yang sama maknanya ialah generalizing atau integral(Effendy, 1981). Istilah lain yang sama maknanya ialah generalizing atau integral (Effendy, 1981).
Berikut ini adalah contoh berpikir induktif:
Seorang guru mengadakan eksperimen – eksperimen menanam biji – bijian bersama murid – muridnya, jagung ditanam, tumbuh ke atas; kacang tanah ditanam, di sebelah bawah, tumbuhnya ke atas pula; biji – biji yang lain demikian pula. Kesimpulannya: semua batang tanaman, tumbuhannya ke atas mencari sinar matahari.
Tepat atau tidaknya kesimpulan (cara berpikir) yang diambil secara induktif ini terutama bergantung pada representatif atau tidaknya sampel yang diambil, yang mewakili fenomena keseluruhan. Makin besar jumlah sampel yang diambil makin representatif dan makin besar pula taraf validitasnya dari kesimpulan itu masih ditentukan pula oleh objektivitas dari si pengamat dan homogenitas dari fenomena – fenomena yang diselidiki (Purwanto, 1998:47 – 48).
Referensi : -http://id.wikipedia.org/wiki/Penalaran
-· Psikologi Umum. Drs. Alex Sobur, M. Si. (Hlm. 214 - 216)
- http://azqiyaazumi.blogspot.com/2012/03/penalaran-dalam-penulisan-karya-ilmiah.html
-Epistemologi, filsafat pengetahuan Oleh Protasius Hardono Hadi
- Rudybyo.blogspot.com/2012/03/v-pengertian-dari-proposisievidensi-dan.html
-catatanrizkyaburizal.blogspot.com // pengertian inferensi
-http://apaaja-nicooo.blogspot.com/2014/03/penalaran.html
-http://apaaja-nicooo.blogspot.com/2014/03/penalaran.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar